SEMINAR PROGRAM FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA BABUSSALAM KECAMATAN RAMBAH

Doposting Oleh : Admin Web | Tanggal Posting :02 November 2020 | Dudah Dilihat : 100 Kali Dilihat

 PENGUATAN KESERASIAN SOSIAL

(MEMBANGUN MASYARAKAT YANG HARMONIS)

 

Pelaksanaan pada tanggal 10 Oktober 2020

Lokasi Agro Wisata Kurma Desa Babussalam

Pembiayaan Dana Aspirasi Anggota DPR RI tahun 2020

Menciptakan keserasian sosial karena adanya keberagamaan dan masyarakat hidup bersama keberagaman itu, mulai dari etnis, sub etnis, adat-istiadat, kelompok, bahasa, dan bahkan kepercayaan.

Secara historis keberagaman di Indonesia sudah ada sejak dahulu kala dan secara eksistensi keberagaman itu dikonkritkan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang maknanya pluraritas dalam kesatuan. Oleh karenanya pluraritas masyarakat Indonesia sebagai suatu realitas sosial budaya dan realitas sejarah harus dilihat sebagai suatu yang seimbang, dalam arti bahwa semua konsep norma wacana dan tema realitas mengenai suku-suku bangsa ditempatkan pada tingkat yang sederajat.

Hubungan antar kelompok etnis disatu sisi dapat menciptakan konsensus (kesepakatan), keserasian atau harmoni, tetapi disisi lain juga berpotensi menciptakan konflik, dari hubungan antar kelompok  etnis yang positif tersebut dapat menghasilkan hubungan kerja sama, bahkan pembauran antar kelompok etnis dalam interaksi sehari-hari kita, juga dapat merasakan perbedaan budaya dan keberagaman kelompok etnis, tidak serta merta menjadi halangan dalam berinteraksi. Hal itu merupakan potensi masyarakat yang justru positif dapat dikembangkan sebagai unsur-unsur pembentukan identitas masyarakat Indonesia.

Keserasian sosial adalah sebuah konsep sosiologis yang sulit diberi satu batasan yang tegas. hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa esensi dan intensitas keserasian itu tidak selalu persis sama, teori proses sosial menjelaskan bahwa interaksi sosial berlangsung dinamis dan karena itu tipe-tipe tersebut dapat berubah-ubah menempati kondisi-kondisi tertentu nilai dari yang paling serasi (asimilasi) sampai pada kurang serasi (konflik).

Permasalahan antar kelompok etnis di Indonesia terkadang menyulut emosi dan konflik,  hal ini terjadi karena adanya stereotype antar etnis dan sikap. Selain itu juga disparitas sosial dan ekonomi juga berpontensi sebagai pemicu konflik diantara kelompok etnis disamping potensi konflik yang terjadi, ada juga hubungan kerjasama dan hubungnan yang positif. 

Tinjauan Tentang Keserasian Sosial 

1.Pengertian

Yang dimaksud dengan keserasian sosial adalah tata kehidupan yang dilandasi semangat saling menghargai, saling menghormati antar  warga dan  antar komunitas masyarakat lokal. Keserasian Sosial merupakan proses hubungan sosial yang bersifat mutualisme dan berkelanjutan yang dilakukan antara korban  bencana sosial dengan warga setempat untuk mewujudkan kehidupan berdampingan secara damai, adil, selaras, harmonis dan seimbang. 

Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keserasian sosial berlandaskan pada hubungan mutualisme yang saling menerima dan memberi serta berinteraksi secara rutin dan terus menerus dan hidup berdampingan secara rukun tanpa adanya konflik dengan meletakan nilai saling menghargai dan saling menghormati sebagai landasan pijakan dalam menerapkan kehidupaan hidup bermasyarakat.   

  1. Nilai  Dasar Keserasian Sosial                                                                       

Ada sejumlah nilai dasar yang menjadi pijakan dalam menyelenggarakan keserasian sosial di daerah yaitu : 1) keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan, 2) mutualisme, 3) kesetaraan, 4) kesepakatan bersama, inisiatif bersama dan berkelanjutan. 

Keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan artinya bahwa kegiatan keserasian sosial dilakukan untuk mewujudkan sebuah kehidupan bersama yang selaras, seimbang dan harmonis sehingga terwujud masyarakat tanpa konflik. 

Mutualisme artinya bahwa keselarasan sosial akan terpelihara apabila kegiatan yang diusulkan merupakan kesempatan bersama, tidak merugikan salah pihak dan saling menguntungkan. 

Kesetaraan artinya bahwa setiap kegiatan keserasian sosial didasarkan pada non diskriminasi, tidak berpasangka dan menghindarkan diri untuk memberikan labeling kepada kelompok lain, setiap pihak yang terlibat memiliki kedudukan yang sama pada setiap proses. 

Kesepakatan bersama artinya bahwa setiap kegiatan sosial dilandasi oleh konsensus atau kesepakatan bersama.  Inisiatif bersama artinya bahwa  keserasian sosial yang dikembangkan di lingkungan komunitas didasarkan pada prakarsa dari bawah  dengan inisiatif bersama.

Berkelanjutan artinya bahwa kegiatan keserasian sosial dilakukann secara berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan dari keswadayaan masyarakat setempat. 

  1. Hakekat Keserasian Sosial 

Hakekatnya keserasian sosial adalah memulihkan kemantapan kembali kehidupan bersama (livehood) antara korban bencana sosial dengan komunikasi di lokasi domisili, persaudaraan sejati (brotherhood), kebersamaan (togetherness), sentiment sosial (rasa senasib sepenanggungan ), saling setia satu sama lain dan solidaritas. 

  1. Tujuan Keserasian Sosial 

    Tujuan dari keserasian sosial adalah mewujudkan integritas sosial dan penerimaan sosial (sosial acceptance) dalam tatanan hidup berdampingan secara damai melalui system dan mekanisme sosial antara korban bencana sosial dengan masyarakat setempat. 

    5. Fungsi Keserasian Sosial 

    Fungsi dari keserasian sosial adalah membaurkan kembali korban bencana sosial dalam system kehidupan bersama, mempercepat pencapaian tujuan bersama yaitu hidup dalam system kerukunan dan berdampingan secara damai, mempercepat proses adaptasi serta memelihara dan memantapkan keharmonisan sosial yang bertumpu pada semangat non diskriminasi, kesamaan hak dan kewajiban, kesepakatan bersama, non prasangka dan berkelanjutan.

    6. Penguatan Keserasian Sosial 

    Penguatan Keserasian Sosial (KS) dilakukan dengan bekerja bersama stakeholder merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari para stakeholder daerah terhadap program Keserasian Sosial. Ada beberapa tujuan utama mengapa penguatan ini perlu dilakukan antara lain yaitu (1) mengidentifikasi tingkat pemahaman daerah atas penguatan Keserasian Sosial, (2) mengidentifikasi mekanisme penguatan keserasian sosial di daerah, (3) mengidentifikasi dukungan yang dilakukan pemangku kepentingan  dan (4) mengidentifikasi peranan media massa dalam mensosialisasikan program Keserasian Sosial  Berbasis Masyarakat.”

    Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, persaudaraan sejati, senasib sepenanggungan dan kesetiakawanan sosial dalam masyarakat. Keserasian sosial merupakan bentuk implementasi dari pemikiran bahwa  nilai-nilai luhur atau nilai –nilai kebersamaan akan berkembang kembali jika ada upaya untuk membaurkan masyarakat secara sosial budaya yang berbeda dalam suatu kebersamaan yang direncanakan. 

    Sasaran Progaram Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat adalah daerah yang memiliki  potensi terjadinya konflik sosial dan diharapkan dengan dilaksanakannya Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat di daerah yang memiliki potensi konflik sosial dapat mengatasi konflik sosial serta mampu menumbuhkan sifat kearifan lokal, seperti kegotong royongan  yang merupakan budaya bangsa Indonesia.

    Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program, yang dimaksud agen pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program. Kemudian pada faktor kondisi ekonomi, sosial, dan politik mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; sejauh mana kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini public yang ada di lingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan. 

    Kegitan Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat (KSBM) merupakan suatu bentuk kegiatan kesejahteraan sosial baik fisik maupun non-fisik yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengawasan agar tercipta kehidupan sosial yang harmonis dan penuh persaudaraan yang dilandasi semangat saling menghargai, saling menghormati antar anggota dan komunitas masyarakat dan tanpa membedakan golongan, asal usul serta lainnya. 

    Pelaksanaan program keserasian sosial berbasis masyarakat diprioritaskan pada daerah-daerah rawan konflik sosial, implementasi program keserasian sosial berbasis masyarakat perlu dukungan semua masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Komentar

  1. komentar facebook sedang dipersiapkan